Sukses dengan Bekal Kejujuran
Sukses dengan Bekal Kejujuran
Oleh: Novianis Nur Mufida
Menyongsong kegiatan yang mesti
dilaksanakan pada setiap akhir Semester, yakni Ujian Akhir Semester (UAS), perbekalan yang harus dipersiapkan tentu
harus benar-benar matang. Persiapan mental patut dipertimbangkan, selain itu
persiapan dalam hal peguasaan materi UAS juga tak kalah penting untuk diperhatikan.
Penguasaan materi merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh masing-masing
individu. UAS merupakan sejenis evaluasi selama satu Semester untuk mengukur
seberapa mampukah individu dalam menangkap materi-materi yang telah diterimanya
dalam masa satu Semester.
Namun,
tak sedikit dari kalangan kita yang menganggap UAS sebagai wahana pencarian
‘nilai’ belaka, padahal tujuan dari UAS itu sendiri bukanlah seperti itu. Nilai
hanyalah angka yang menjadi sarana untuk mengukur kemampuan. Lalu dari ketidak
mengertian akan tujuan diadakannya evaluasi belajar ini menjadikan mereka
menghalalkan segala cara agar dapat memperoleh angka yang tinggi. Termasuk
diantaranya adalah membuat catatan kecil, menggantungkan pemikiran pada teman,
dan masih banyak variasi cara yang dilakukan. Dan hal yang demikian ini seolah
sudah menjadi tradisi di hampir setiap lembaga pendidikan di Indonesia.
Kesadaran akan kejujuran dalam diri
mereka sendiri nampaknya belum tertanam dan mengakar. Mereka lebih memilih
membohongi diri sendiri. Bagaimana tidak? Wadah yang seharusnya dijadikan
sebagai pengukur seberapa jauh kemampuannya, justru lebih diarahkan pada jalan
pintas yang akan membawanya meraih angka-angka yang diinginkan, sedangkan
mereka puas dengan angka tersebut hingga lalai dengan tujuan belajarnya, lalai
dengan pentingnya pengetahuan. Hal ini jika terus dibiarkan maka akan semakin
menjauhkan dari cita-cita negara ini, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika
dari masing-masing individu saja tidak
memiliki etos untuk menjadi cerdas dengan cara atau prosedur-prosedur yang
baik.
Kejujuran di sini mempunyai peran
yang sangat penting, disanping itu, percaya pada diri dan kemampuan diri
sendiri jauh lebih berarti daripada harus membohongi bahkan membodohi diri
sendiri. Jadi mulai sekarang, mari kita memberi sumbangsih dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia ini dengan menjadi
pribadi yang jujur.
Sukseskan UAS kali ini dengan penuh
keseriusan dalam belajar, jujur dan berterus terang dengan diri sendiri, yang
tentunya memberi dampak pada lingkungan sekitar dengan baik.
Komentar
Posting Komentar