KH. Saifuddin Zuhri Mutiara dari Pesantren



KH. Saifuddin Zuhri
Mutiara dari Pesantren
Oleh: Sahabati Nur Alifah

Buku karya Rohani Shidiq diterbitkan oleh Pustaka Compass tahun 2015 setebal 150 halaman adalah sebuah wacana tentang tokoh inspiratif, terutama untuk kalangan Santri. Buku ini hampir seperti memoir sang tokoh KH. Saifuddin Zuhri karena di dalamnya menceritakan kepribadian dan perjalanan hidup beliau. Bahasanya mengalir dan mudah dipahami serta sarat akan nilai keteladanan dari jati diri bangsa. Buku ini juga memuat pemikiran pendidikan karakter ala KH. Saifuddin Zuhri yang sedang dikampanyekan oleh pemerintah. KH. Saifuddin Zuhri (1919-1986) adalah seorang santri tulen lahir di Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah.
Satu sisi pembahasan yang menarik dari seorang Saifuddin Zuhri adalah beliau seorang Santri, Kyai, pendidik, da’i, politisi, jurnalis dan aktivis organisasi. Beliau juga seorang yang dipercaya Presiden Sukarno pada waktu itu untuk menjadi Menteri Agama menggantikan KH. Wahib Wahab. Seorang yang memperjuangkan Negara dan ummat. Salah satu ungkapan beliau adalah:” Dari pondok pesantren, lahirlah ide-ide yang hidup, segar dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat, dan bukanlah ide-ide yang cuma teoritis yang mati di tengah cetusannya.. tetapi aku tidak boleh meninggalkan alam pesantrenku. Aku hanya berangkat dari sana dan bukan meninggalkannya. Alam pesantren adalah duniaku, alam yang menempa jiwaku, melukis jalan pikiranku dan memahat cita-citaku.” Beliau pernah menjadi santri di beberapa pondok pesantren diantaranya adalah Pesantren Sumpyuh, Banyumas; Pesantren Lirap; Kebumen, Pesantren Termas, Pacitan, Jawa Timur dan Pesantren Watucongol, Muntilan Magelang.
Kontribusi pemikiran KH. Saifuddin Zuhri dibidang pendidikan adalah memperjuangkan pendidikan bagi umat Islam pada waktu itu, yaitu dengan didirikannya Islamitisch Westerse School di bawah naungan Nahdlatul Ulama, Kuliyatul Mu’allimin, Kuliyatul Muballighin di Purwokerto, Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) NU dan Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI) NU di Purworejo.
Buku yang harus dikonsumsi untuk para santri, dikarenakan KH. Saifuddin Zuhri adalah sosok ulama multitalenta yang mampu membuktikan bahwa santri juga mampu berperan dalam berbagai ruang tanpa harus ‘melepas atribut’-nya sebagai santri yang di dalam pribadinya senantiasa tertanam pengabdian terhadap Tuhan, agama, bangsa dan negaranya. Kemudian poin kedua adalah model pendidikan karakter ala beliau yang diwarisi dari sang ibu patut dijadikan contoh bagi para pendidik pada masa sekarang.


Komentar

Postingan Populer